Kisah Wiqi: Menjemput Sehat di Tengah Lelah yang Panjang karena Sakit Autoimun

Setiap langkah menuju rumah sakit adalah doa yang dipanjatkan dalam diam. Setiap detik di ruang tunggu adalah harapan yang tak pernah padam. Di balik tubuh yang tampak ringkih, tersimpan kekuatan luar biasa dari seorang gadis bernama Wiqi Maulidina Zulfa.
Sejak tahun 2016, Wiqi harus berdamai dengan kenyataan: tubuhnya diserang oleh penyakit autoimun bernama lupus. Sebuah kondisi di mana sistem imun yang seharusnya melindungi, justru menyerang dirinya sendiri.
Tahun demi tahun ia lalui dengan bolak-balik rumah sakit. Sejak 2019, Wiqi dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta tempat di mana harapan dan rasa takut saling bergantian datang. Dulu, ia dan keluarganya mengandalkan kereta Prameks (KRL) untuk berangkat.
Kadang harus tergesa-gesa, kadang harus pasrah karena ketinggalan dan akhirnya ikut kereta jarak jauh dengan harga yang lumayan. Tapi setelah bergabung dengan Yayasan Embun Surga sejak masa pandemi covid tepatnya, semua terasa lebih ringan. Lebih teratur. Lebih manusiawi.
“Dulu rasanya capek banget. Kadang Hb drop sampai 6, disuruh opname tapi Wiqi gak mau. Jadi tetap kontrol dua kali seminggu meski masih lemas,” ungkap ibunya saat ditemui tim Embun Surga.
Wiqi adalah contoh nyata bahwa semangat tak bisa diukur dari kuatnya fisik. Meski tubuhnya rapuh, jiwanya tetap menyala. Ia tak menyerah meski berkali-kali jatuh. Ia tersenyum meski kesakitan. Dan di tengah perjuangan panjang itu, ia tidak sendiri. Ada Embun Surga, ada para donatur, dan ada cinta dari orang-orang yang percaya bahwa harapan layak diperjuangkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau kelelahan, kesedihan, kesusahan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari dosa-dosanya karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kini, meski kondisi Wiqi belum sepenuhnya pulih, ia tetap melangkah. Pelan-pelan. Tapi pasti. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan, dan mengangkat semua sakit menjadi jalan penghapus dosa serta peninggi derajat.
Karena ada luka yang tak terlihat, tapi diperjuangkan tanpa suara. Ada tangis yang tak terdengar, tapi menguatkan dalam doa. Untukmu, Wiqi semesta sedang bersaksi atas tabahmu. Teruslah bertahan, karena hujan pun tahu cara pergi meski mendung begitu pekat.
0 Komentar