Mengenal Lebih Dini Kanker Payudara dengan Sentuhan Hati

Dipublikasikan oleh Mely Ana pada

sumber: Gramedia Digital

Di balik senyum perempuan, tersimpan sejuta kisah yang tak semua orang tahu. Ada yang tertawa sambil memeluk anaknya, ada pula yang diam-diam menahan sakit nyeri yang tak biasa, rasa yang mengusik hingga ke dalam batin. Inilah sekelumit tentang kanker payudara: musuh dalam selimut yang kerap hadir diam-diam, lalu merebut segalanya jika kita abai mengenalinya.

• Sebuah Pelajaran dari Luka yang Tersembunyi

“Awalnya cuma benjolan kecil, aku kira cuma kelenjar biasa…” tutur salah satu pasien, seorang pejuang kanker dari Bantul. Matanya menatap jauh, seolah kembali ke masa ketika ia mulai merasa ada yang ganjil dari tubuhnya. “Tapi lama-lama, kok rasanya ngilu tiap kali disentuh. Terus, kulitnya jadi aneh, kayak berkerut macam kulit jeruk.”

Ciri-ciri kanker payudara memang tak selalu heboh di awal. Kadang, justru terasa sepele. Maka, penting bagi kita untuk memahami dengan hati dan mengenalinya dari awal.


• Ciri-Ciri Kanker Payudara: Dengarkan Tubuhmu

Dalam dunia medis, kanker payudara memiliki gejala awal yang khas. Namun di balik istilah-istilah klinis itu, tersembunyi pesan yang harus kita pahami sebagai bahasa tubuh:

1. Benjolan di Payudara atau Ketiak

Seringkali muncul tanpa nyeri, benjolan ini terasa keras, tidak berpindah saat ditekan, dan ukurannya bisa bertambah. Seperti yang dikisahkan Bu Lestari dari Kulon Progo, “Pas lagi mandi, aku ngerasa ada yang aneh, benjolan kecil di deket ketiak. Aku pikir cuma otot kecetit, ternyata bukan.”

2. Perubahan Warna atau Tekstur Kulit

Kulit payudara bisa tampak mengkerut, seperti kulit jeruk (disebut “peau d’orange” dalam istilah medis). Ini terjadi karena saluran getah bening terganggu. Di beberapa kasus, kulit juga bisa tampak kemerahan, bersisik, atau terasa hangat saat disentuh.

3. Perubahan Bentuk atau Ukuran Payudara

Kadang, satu sisi payudara tampak lebih besar, bentuknya berubah asimetris. Perubahan ini tak selalu disertai nyeri, tapi jadi tanda penting untuk dicermati.

4. Keluar Cairan dari Puting

Jika keluar cairan yang bukan ASI, apalagi berwarna darah atau nanah, ini perlu segera diperiksa. “Aku kaget banget waktu ngerasa bajuku basah, ternyata keluar cairan sendiri,” ujar Ibu muda dari Purworejo.

5. Puting Tertarik ke Dalam (Retraksi)

Puting yang sebelumnya menonjol menjadi masuk ke dalam, bisa menandakan adanya massa atau pertumbuhan sel abnormal di baliknya.

6. Nyeri yang Terus-Menerus

Nyeri yang tak kunjung hilang, meski tidak hebat, juga perlu dicurigai. Sakit yang terus hadir, meski hanya seperti ngilu ditusuk jarum, bisa jadi suara tubuh yang sedang memberi tanda.


• Bahasa Tubuh yang Harus Didengar

Kanker bukan hanya tentang sel yang membelah tanpa kendali. Ia adalah cerita tentang tubuh yang mencoba berbicara tapi sering kita abaikan. Dalam bahasa Jawa, orang tua dulu sering bilang: “Aja disepelekke yen awak wis menehi tandha” (Jangan diremehkan jika tubuh sudah memberi tanda).

Tubuh selalu berbicara. Lewat rasa lelah yang tak biasa, lewat benjolan yang mengganjal saat tidur miring, lewat rasa risih yang tiba-tiba muncul tiap mengenakan baju dalam.


• Cerita dari Rumah Singgah: Harapan yang Menyala

Di rumah singgah Embun Surga di Yogyakarta, aku pernah menyaksikan harapan itu tumbuh dalam diam. Seorang ibu muda dari Temanggung usia belum genap 30 tahun datang dengan rasa takut yang menggumpal. Di dadanya, bekas operasi masih segar, tapi senyum di wajahnya justru semakin hangat.

“Aku pikir ini akhir dunia. Tapi waktu ketemu orang-orang di sini, aku jadi sadar… aku nggak sendiri.”

Di ruang kecil itu, perempuan saling menyulam kekuatan. Mereka berbagi kisah tentang rambut yang rontok, tentang rasa mual tiap kali kemoterapi, tentang anak-anak yang menunggu pulang di rumah, tentang doa yang tak putus setiap malam.


• Mencegah dan Mendeteksi Dini: Sebuah Tindakan Cinta

Deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan dengan:

  1. SADARI (Periksa Payudara Sendiri), ideal dilakukan setiap bulan 7–10 hari setelah haid.
  2. SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis), dilakukan oleh tenaga medis.
  3. Mamografi, untuk usia di atas 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Pemeriksaan bukan tanda takut, tapi bentuk sayang pada diri sendiri. “Aku baru sadar pentingnya SADARI pas udah kena,” ujar pasien dari Kebumen, “Coba dari dulu aku rajin, mungkin bisa ketahuan lebih awal.”


• Dukungan Sosial dan Peran Keluarga

Dalam menghadapi kanker, kekuatan terbesar kadang bukan berasal dari obat, tapi dari pelukan suami, tawa anak, atau genggaman sahabat. Sebagaimana dikisahkan oleh Mak Tri, Ketua Yayasan Embun Surga:

“Di rumah singgah, kami bukan hanya merawat luka. Kami merawat harapan. Kadang yang paling dibutuhkan pasien bukan infus, tapi teman ngobrol, teman tertawa, teman yang bisa bilang: kowe kuat, aku percaya (kamu kuat, aku percaya).”


• Jangan Malu Bertanya, Jangan Takut Memeriksa

Stigma tentang kanker payudara masih kuat. Banyak perempuan yang sungkan periksa karena malu, takut, atau merasa tabu. Padahal, waktu adalah kunci.

“Aku nunda-nunda periksa karena malu. Tapi begitu tahu udah stadium tiga, rasanya nyesel banget,” kata salah satu pasien dari Magelang. “Padahal kalau dari dulu aku periksa, mungkin ceritanya beda.”


• Dengarkan Tubuh, Rawat Harapan

Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, kapan saja. Tapi ia juga bisa dideteksi dan dihadapi, jika kita berani mendengarkan tubuh dan mencari bantuan sejak awal. Mari kita ajak sesama perempuan untuk saling jaga, saling ingatkan:

🌸 Untuk tidak menunda periksa.

🌸 Untuk tidak malu mengenal tubuh sendiri.

🌸 Untuk tidak takut menyebut kata “kanker”.

Karena mengenalinya sejak dini, adalah tanda cinta pada diri sendiri.


Tags: kanker payudara, ciri kanker payudara, tanda kanker, deteksi dini kanker, sadari sadanis, rumah singgah, embun surga, kanker perempuan, benjolan payudara, kesehatan wanita, payudara terasa sakit, puting masuk, cairan dari puting, gejala kanker, pengobatan kanker, kanker di Indonesia, perempuan kuat, kisah pejuang kanker


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *