Leukimia yang Sering Menyerang Anak-anak

Dipublikasikan oleh Mely Ana pada

sumber: Halodoc

Di balik senyum mungil dan tawa renyah seorang anak, barangkali tengah bersemayam badai yang tak kasatmata. Sebuah peperangan sunyi dalam tubuh kecil yang ringkih, di mana darahnya sendiri tak lagi menjadi kawan, melainkan lawan. Di sanalah leukimia, si pencuri merah, perlahan menyelinap dalam senyap.

“Awalnya anak saya hanya tampak lemes, gampang capek, dan sering mimisan. Saya kira cuma masuk angin atau kecapekan sekolah. Tapi kok lama-lama pucat banget, matanya cekung, dan badannya mulai kurusan… Akhirnya periksa ke dokter, dan ternyata… leukimia,” ungkap salah satu orang tua pejuang kecil itu dengan suara parau.

✓ Apa Itu Leukimia?

Leukimia adalah jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang tempat di mana sel-sel darah diproduksi. Pada anak-anak, penyakit ini menjadi jenis kanker yang paling umum terjadi. Sumsum tulang yang seharusnya memproduksi sel darah putih normal malah membuat sel abnormal yang tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Mereka beranak-pinak dengan cepat, menyingkirkan sel sehat, dan merusak sistem kekebalan tubuh si kecil.

Menurut data dari American Cancer Society, sekitar 1 dari 3 kanker yang terjadi pada anak-anak adalah leukimia, dengan jenis paling umum adalah Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) dan Acute Myeloid Leukemia (AML).

• Ciri-ciri Leukimia pada Anak yang Kerap Terabaikan

Leukimia bukan datang dengan genderang perang, tetapi lebih seperti kabut tipis yang diam-diam menyelimuti pagi. Berikut adalah ciri-ciri yang patut diwaspadai:

  1. Mudah lelah dan lemas Anak yang biasanya aktif bisa tiba-tiba jadi lebih suka mager (malas gerak). Ia mungkin mengeluh capek meski baru bermain sebentar.
  2. Pucat dan tak bergairah Wajah anak tampak pucat, seperti kehilangan rona. Bahkan bibir dan telapak tangannya ikut kehilangan warna.
  3. Demam tanpa sebab jelas Bukan sekadar demam biasa. Ini demam yang tak kunjung reda, kadang muncul dan hilang, seolah tubuhnya sedang bertempur dari dalam.
  4. Mimisan atau gusi berdarah Pendarahan yang tak biasa ini jadi salah satu tanda menurunnya trombosit.
  5. Luka yang lama sembuhnya Luka kecil pun bisa menjadi besar, karena sistem imun yang menurun drastis.
  6. Pembengkakan kelenjar getah bening Bisa terlihat di leher, ketiak, atau selangkangan.
  7. Nyeri tulang dan sendi Anak mungkin mengeluh sakit di kaki atau punggung, sering disangka hanya pegal biasa.
  8. Penurunan berat badan yang drastis Nafsu makan hilang, tubuh mengecil pelan-pelan, seakan ditelan waktu.

• Kisah di Balik Sel Darah

Di rumah singgah kami di Purworejo, tak jarang kami menyaksikan anak-anak yang tengah berjuang. Di antara tangisan dan tawa, mereka tumbuh dalam luka dan harapan. Salah satunya adalah seorang bocah perempuan yang kini lebih banyak duduk daripada berlari. Rambutnya mulai rontok, pipinya tirus, namun matanya tetap berbinar saat menyapa.

“Aku pengin cepet sembuh biar bisa sekolah lagi. Kangen guru dan temen-temen,” ucapnya, sembari menggenggam boneka lusuh yang tak pernah lepas dari pelukannya.

Leukimia memang merampas banyak hal. Tapi tidak semangat. Tidak doa. Dan tidak harapan.

• Proses Diagnosa dan Pengobatan

Pemeriksaan darah lengkap sering menjadi langkah awal untuk mendeteksi kelainan jumlah sel darah. Bila hasilnya mencurigakan, akan dilakukan biopsi sumsum tulang, yaitu pengambilan sampel sumsum dari tulang panggul.

Setelah diagnosa ditegakkan, proses pengobatan yang umum meliputi:

  • Kemoterapi: Obat-obatan yang diberikan melalui infus atau oral untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi target: Untuk jenis leukemia tertentu, terapi ini dapat membantu lebih spesifik.
  • Transplantasi sumsum tulang: Jika diperlukan, prosedur ini menggantikan sumsum yang rusak dengan yang sehat.
  • Perawatan suportif: Termasuk transfusi darah dan antibiotik untuk menangkal infeksi.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengobatan untuk ALL pada anak bisa berlangsung selama 2 hingga 3 tahun. Lama dan melelahkan, tapi banyak yang berhasil sembuh total.

✓ Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Sebagai orang tua, tidak ada hal yang lebih menakutkan daripada melihat anak menderita. Tapi justru dalam ketakutan itulah kita menemukan kekuatan. Maka, bila muncul gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakannya ke tenaga medis.

“Kalau dari awal saya tahu gejala-gejalanya, mungkin bisa ketahuan lebih cepat. Jangan pernah remehkan perubahan kecil pada anak,” ujar seorang ibu yang anaknya kini tengah menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Perhatikan pola tidur anak, nafsu makannya, warna kulit, dan keluhan-keluhan ringan yang kadang dianggap angin lalu. Karena dalam tubuh mungil itu bisa saja sedang terjadi badai yang mengamuk.

• Peran Keluarga dan Lingkungan

Penderita leukimia butuh lebih dari sekadar obat. Mereka butuh pelukan, butuh dukungan, butuh lingkungan yang percaya bahwa mereka bisa sembuh.

Di Yayasan Embun Surga, kami mencoba menjadi pelita kecil bagi mereka. Memberikan pendampingan medis, tempat tinggal, hingga senyum-senyum kecil yang kadang lebih mujarab dari antibiotik. Karena, seperti kata pepatah Jawa: sing tabah bakal menang (yang tabah akan menang).

“Kalau kami sedih terus, anak saya juga ikut sedih. Jadi walau nangisnya sembunyi-sembunyi, di depannya saya tetap senyum. Saya peluk terus, bilang ‘Kamu kuat, Nak. Kita sembuh bareng-bareng ya,’” tutur salah satu pejuang ibu dari rumah singgah.

• Harapan dan Masa Depan

Leukimia bukan akhir dari segalanya. Bahkan kini, dengan kemajuan teknologi dan medis, angka kesembuhan untuk ALL pada anak-anak bisa mencapai 85% menurut data dari National Cancer Institute.

Tapi tentu, prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada rasa sakit. Ada rasa takut. Ada keputusasaan. Namun, juga ada cinta. Ada keyakinan. Ada semangat.

Di setiap botol infus yang menetes perlahan, ada doa yang terus dipanjatkan. Di setiap helai rambut yang gugur, ada harapan yang tak kunjung luntur. Di setiap anak yang sembuh, ada kisah yang layak disyukuri dan diceritakan.

#LeukimiaAnak #CiriLeukimia #KankerAnak #PenyakitAnak #LeukimiaALL #LeukimiaAML #LeukimiaAkut #LeukimiaGejala #EdukasiKesehatan #YayasanEmbunSurga #AnakPejuangKanker #KankerDarah #GejalaKanker #KankerLeukimia #KankerPadaAnak #KesembuhanAnak #DukungAnakSakit #PenyuluhanKesehatanAnak #DonasiKankerAnak #HarapanAnakIndonesia

Sumber Rujukan:


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *