Cerita Bu Suyatmi Sembuh dari Serangan Kanker Ganas

Dipublikasikan oleh embunsurga.or.id pada

Ibu Suyatmi adalah salah satu pasien kanker payudara di Embun Surga dan berjuang begitu keras untuk bisa tetap hidup. Kini setelah sembuh, ia menjadi salah satu pendamping pasien di Yayasan Embun Surga. Bagaimana perjuangannya?

Belum lama ini, tim Yayasan Embun Surga Purworejo bertemu dengan Bu Suyatmi, beliau membagikan pengalamannya melawan kanker payudara.

Bolak Balik ke RS Sardjito

Kala itu, Bu Suyatmi memerlukan biaya tidak sedikit untuk bolak-balik ke rumah sakit. “Memang biaya pengobatan sudah ditanggung BPJS, tapi untuk transportasi itu tidak. Jadi sekali berangkat bisa habis ratusan ribu. Kalau dihitung-hitung sebulan sampai jutaan rupiah hanya untuk transport,” ucapnya.

Dalam kondisi sakit dan harus berobat bolak balik ke rumah sakit Sardjito Yogyakarta, membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun di saat yang sama pun, kondisi perekonomian keluarga juga tengah diuji, belum anak bungsunya yang masih membutuhkan perhatian.

Proses menuju kesembuhan dengan kemoterapi bukan hal mudah. Bu Suyatmi harus menahan sakit yang luar biasa, ia bahkan tak mampu berjalan dengan baik. Berkali-kali ia menangis dan pasrah. “Saya sudah pasrah, saya pasrah dengan takdir yang saya jalani. Saat itu saya sampai bilang ke suami, kalau memang waktu saya di dunia ini habis, tolong bersiap momong (merawat, red) anak saya,” ujarnya.

Meski begitu, melalui perjuangan yang luar biasa itu, Bu Suyatmi mampu bertahan. Ia mengkonsumsi kunyit putih untuk menambah kekebalan tubuh dan berkali-kali menguatkan dirinya, bahwa ia harus sembuh. Ia memiliki sebuah cita-cita, jika sembuh nanti, dirinya ingin membantu pasien yang membutuhkan bantuan seperti dirinya di Embun Surga.

“Kehadiran Embun Surga ini sungguh luar biasa. Allah membantu saya lewat Embun Surga dan saya betul-betul berterimakasih. Tanpa Embun Surga, mungkin saya tidak bisa bicara seperti saat ini,” ujar Bu Suyatmi dengan perasaan haru.

Beberapa kali Bu Suyatmi turun ke lapangan setelah ia sembuh, ia membantu banyak pasien kanker yang mengalami hal yang sama seperti dirinya. “Saya tahu betul rasanya sakit, berobat, harus bolak balik ke rumah sakit dan bingung mengurus pendaftaran. Saat bisa membantu, saya merasa sangat bahagia. Saya bahagia bisa berbagi dan bermanfaat untuk sesama,” ujarnya. (gst)


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *